Ahad, 26 April 2015

Minda Positif

Minda Positif.

Mengapa bila meningkat usia, banyak perkara yang digemari sewaktu muda semakin tidak menyeronokkan? Ustaz kata lihatlah sesuatu yang Allah takdirkan dengan mata hati supaya kita dapat muhasabah diri. Contoh2 yang diberikan.

• Bila tua, keinginan untuk makan sedap2 semakin berkurang. Nafsu makan sudah tiada. Hikmahnya : Perbanyakkan puasa sunat ataupun mengqada’ puasa2 yang pernah ditinggalkan sewaktu muda.

• Bila tua, kerap terjaga di waktu malam dan mata sukar lelap kembali.
Hikmahnya : Bangunlah untuk berkiamulail, mengerjakan solat2 sunat seperti tahajud, solat taubat dan lain-lain. Barangkali sewaktu muda tidak pernah melakukannya, maka Allah bagi peluang utk melakukannya sebelum berakhir usia.

• Bila tua, sudah tidak gemar menonton tv. Tidak lagi ada rancangan tv yang diminati.
Hikmahnya : Waktu yang terluang itu, perbanyakkan membaca AlQuran. Mungkin sewaktu muda tidak pernah khatam, maka sewaktu tua ini berusaha lah untuk khatam. Paling tidak pun sekali setahun.

• Bila tua dan sudah bersara, banyak waktu lapang. Banyak waktu senggang. Anak-anak sudah dewasa dan mempunyai keluarga sendiri, jadi kita boleh mengurus masa dengan lebih bermanfaat. Sisa2 usia yg Allah pinjamkan bolehlah digunakan untuk hal2 berfaedah yg manfaatnya boleh menjadi peneman kita di alam barzah/akhirat kelak. Banyakkan menghabiskan masa di surau/masjid, menghadiri majlis ilmu, belajar alQuran, bertalakki dengan ustaz/ustazah/alhafiz dan lain2 program yg berfaedah.

Wallahualam. Sekadar berkongsi.

Dipetik Dari Telegram

Ahad, 19 April 2015

Sahabat Yang Baik

✨SAHABAT YG BAIK��

�� ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻔﺎﺭﻭﻕ ﻋﻤﺮ ﺑﻦ ﺍﻟﺨﻄﺎﺏ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ :
"ﻣﺎ ﺃﻋﻄﻲ ﺍﻟﻌﺒﺪ ﺑﻌﺪ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻧﻌﻤﺔ.. ﺧﻴﺮﺍﹰ ﻣﻦ ﺃﺥ ﺻﺎﻟﺢ، ﻓﺈﺫﺍ ﻭﺟﺪ ﺃﺣﺪﻛﻢ ﻭﺩﺍﹰ ﻣﻦ ﺃﺧﻴﻪ ﻓﻠﻴﺘﻤﺴﻚ ﺑﻪ."

��Umar Ibn Khathab r.a., berkata, "Tidak ada nikmat yg diberikan kepada seorang hamba setelah Islam yg lebih baik dari sahabat yg soleh, maka apabila salah seorang dari kalian telah mendapatkan cinta dari sahabat solehnya, hendaklah ia menggenggamnya dgn kuat��

�� ﻭﻗﺎﻝ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ:
" ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﻟﻚ ﺻﺪﻳﻖ - ﻳﻌﻴﻨﻚ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻄﺎﻋﺔ - ﻓﺸﺪ ﻳﺪﻳﻚ
ﺑﻪ؛ ﻓﺈﻥ ﺍﺗﺨﺎﺫ ﺍﻟﺼﺪﻳﻖ ﺻﻌﺐ ﻭﻣﻔﺎﺭﻗﺘﻪ ﺳﻬﻠﺔ .."

��Imam Syafi'i berkata, "Apabila engkau memiliki sahabat yg mengingatkanmu pd ketaatan, maka genggamkanlah kedua tanganmu erat2 kepadanya! karena mendapatkan sahabat itu sulit, sedang meninggalkannya mudah��

�� ﻭﻗﺎﻝ ﺍﻟﺤﺴﻦ ﺍﻟﺒﺼﺮﻱ :
ﺇﺧﻮﺍﻧﻨﺎ ﺃﺣﺐ ﺇﻟﻴﻨﺎ ﻣﻦ ﺃﻫﻠﻨﺎ ﻭﺃﻭﻻﺩﻧﺎ، ﻷﻥ ﺃﻫﻠﻨﺎ ﻳﺬﻛﺮﻭﻧﻨﺎ ﺑﺎﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭﺇﺧﻮﺍﻧﻨﺎ ﻳﺬﻛﺮﻭﻧﻨﺎ ﺑﺎﻵﺧﺮﺓ، ﻭﻣﻦ ﺻﻔﺎﺗﻬﻢ: ﺍﻹﻳﺜﺎﺭ

��Hasan Al-Basri berkata, "Kami lebih mencintai sahabat2 kami dari istri dan anak2 kami, karena keluarga kami mengingatkan kami akan dunia, sedang sahabat kami mengingatkan akan akhirat, dan diantara sifat mereka adalah itsar��

�� ﻭﻗﺎﻝ ﻟﻘﻤﺎﻥ ﺍﻟﺤﻜﻴﻢ ﻻﺑﻨﻪ :
ﻳﺎﺑﻨﻲ؛ ﻟﻴﻜﻦ ﺃﻭﻝ ﺷﻲﺀ ﺗﻜﺴﺒﻪ ﺑﻌﺪ ﺍﻹﻳﻤﺎﻥ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﺃﺧﺎ "ﺻﺎﺩﻗﺎ"
ﻓﺈﻧﻤﺎ ﻣﺜﻠﻪ ﻛﻤﺜﻞ " :ﺷﺠﺮﺓ" ، ﺇﻥ ﺟﻠﺴﺖ ﻓﻲ ﻇﻠﻬﺎ ﺃﻇﻠﺘﻚ
ﻭﺇﻥ ﺃﺧﺬﺕ ﻣﻨﻬﺎ ﺃﻃﻌﻤﺘﻚ ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﺗﻨﻔﻌﻚ ﻟﻢ ﺗﻀﺮﻙ ..

��Luqman yang bijak menasehati anaknya. Dia berkata, "Wahai putraku.. hendaklah perkara pertama yg engkau cari setelah iman kepada Allah, adalah sahabat yang jujur. Sesungguhnya sahabat yg jujur itu seperti pohon yg rindang. Jika engkau duduk di bawah naungannya, dia akan menaungimu, jika engkau mengambil sesuatu darinya, dia akan mengenyangkanmu dan jika dia tidak bermanfaat bagimu, dia tidak mencelakakanmu��

��ﻣﺮﺽ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺃﺣﻤﺪ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺫﺍﺕ ﻳﻮﻡ ﻭﻻﺯﻡ ﺍﻟﻔﺮﺍﺵ، ﻓﺰﺍﺭﻩ ﺻﺪﻳﻘﻪ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ، ﻓﻠﻤﺎ ﺭﺃﻯ ﻋﻠﻴﻪ ﻋﻼﻣﺎﺕ ﺍﻟﻤﺮﺽ ﺍﻟﺸﺪﻳﺪ ﺃﺻﺎﺑﻪ
ﺍﻟﺤﺰﻥ ... ﻓﻤﺮﺽ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﺃﻳﻀﺎ

Satu hari, saat imam Ahmad rahimahulla menderita suatu penyakit yg menyebabkannya tdk dapat bangkit dari kasurnya, sahabat baiknya, imam Asy-Syafi'i rahimahullah datang menjen
guknya. Ketika imam Syafi'i melihat kondisi penyakit yg dialami sahabatnya, beliau sangat bersedih... hingga akhirnya beliau pun jatuh sakit.

ﻓﻠﻤﺎ ﻋﻠﻢ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺃﺣﻤﺪ ﺑﺬﻟﻚ .
ﺗﻤﺎﺳﻚ ﻧﻔﺴﻪ ﻭﺫﻫﺐ ﻟﺮﺅﻳﺔ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﻓﻲ ﺑﻴﺘﻪ ..
- ﻓﻠﻤﺎ ﺭﺁﻩ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﻗﺎﻝ :
ﻣﺮﺽ ﺍﻟﺤﺒﻴﺐ ﻓﺰﺭﺗﻪ
       ﻓﻤﺮﺿﺖ ﻣﻦ ﺍﺳﻔﻲ ﻋﻠﻴﻪ
ﺷﹹﻔﻲ ﺍﻟﺤﺒﻴﺐ ﻓﺰﺍﺭﻧﻲ
       ﻓﺸﹹﻔﻴﺖ ﻣﻦ ﻧﻈﺮﻱ إليه

��Saat imam Ahmad mengetahui berita itu, beliau menguatkan dirinya dan sgr pergi menjenguk imam Syafi'i ke rumahnya.
Ketik imam Syafi'i melihatnya datang, beliau berkata, "Saat sahabat baikku sakit, aku datang menjenguknya, hingga aku pun sakit karena kesedihanku akan keadaannya. Kini.. sahabat baikku telah sembuh dan datang menjengukku. Sungguh.. saat ini aku pun telah merasa sembuh karena melihat keadaannya��

��ﺍﻟﻠﻬﻢ.. ﺍﺭﺯﻗﻨﺎ ﺍﻟﺼﺤﺒﺔ ﺍﻟﺼﺎﻟﺤﺔ..!

Ya Allah.. karuniakanlah pd kami sahabat2 yg baik..!

��ﺍﻟﻤﺤﺒﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﻠﻪ.. ﻧﻌﻤﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﻠﻪ.. ﻭﺍﻟﺘﻮﺍﺻﻞ ﻣﻊ ﺍﻷﺣﺒﺔ ﺃﻧﺲ ﻭﻣيسرة.. ﻫﻢ ﻟﻠﻌﻴﻦ ﻗﺮﺓ..

Saling mencintai karena Allah adalah karunia-Nya, dan saling menyambung hubungan dgn orang2 yg dicintai adalah wujud kasih sayang yg memberi kemudahan. Mereka adalah pelipur lara.. penyejuk pandangan..

��ﻓﺴﻼﻡ ﻋﻠﻰ ﻣﻦ ﺩﺍﻡ ﻓﻲ ﺍﻟﻘﻠﺐ ﺫﻛﺮ ﻫﻢ.. ﻭﺇﻥ
ﻏﺎﺑﻮﺍ ﻋﻦ ﺍﻟﻌﻴﻦ ﻗﻠﻨﺎ ﻳﺎ ﺭﺏ ﺍﺣﻔﻈﻬﻢ ﻭﺍﺭﻋﺎﻫﻢ

��Semoga keselamatanlah.. bagi mereka yg selalu terkenang di hati. Sekalipun mereka jauh dari pandangan, kami
akan selalu berkata, "Wahai Tuhanku..! Jagalah dan peliharalah mereka��

Dipeti Dari Grup whatsapp

Jumaat, 17 April 2015

Khusyuk Yang Hilang

Dari Dr Fuad Latip.

MENEMUKAN KHUSYUK YANG HILANG.

Saya masih banyak kekurangan. Apa yang saya lakukan SEBELUM masuk waktu solat, saya ambil masa dalam 1-15 minit untuk diam dari
melakukan apa jua kerja.

1. Yang saya lakukan hanyalah berkomunikasi dengan Allah. Tidak
memohon. Tetapi sekadar bercerita. Saya suka bercerita kepada Allah.
Tentang kerja, tentang hidup, tentang keluarga, anak-anak. Tentang apa
saja.

2. Kemudian setelah masuk waktu solat, saya bangun untuk mengambil
wuduk dalam KESEDARAN bahawa saya sedang dalam perjalanan untuk
bertemu denganNya secara formal.

Saya ingin memujiNya, saya ingin memohon (mengikut doa dalam solat) dan saya ingin berterima kasih pada Nya.

3. Sepanjang wuduk… saya SEDAR bahawa Yang ingin saya temu adalah Allah. Saya pastikan wuduk saya sempurna. Saya minta agar segala anggota wuduk saya dilindungi Allah dari melakukan kejahatan dan
kemaksiatan.

4. Dalam perjalanan untuk memulakan solat saya tetap jaga kesedaran
bahawa saya dalam persediaan jumpa Allah.

Saya bentang sejadah dan tetap kesedaran bahawa saya ingin bertemu Allah tidak saya lepaskan.

5. Ketika saya berdiri untuk mula takbir, saya istighfar dahulu.
Memohon keampunan pada Allah seawal lagi agar pujian saya benar-benar datang dari hati yang bersih. Berulang-ulang saya istighfar.

6. Kemudian saya mengangkat Takbir dan saya menyedariNya. Saya memanggil Allah Yang Maha Besar, Yang saya rindui.

7. Saya tidak “membaca” Doa iftitah. Tetapi saya memuji Allah dalam Doa Iftitah. Mulut ini berkomunikasi dalam bahasa arab. Namun hati ini memahami apa yang diucapkan adalah….

“Ya Allah, Engkaulah Tuhan Yang Maha Besar sebesar-sebesarnya ya
Allah. Ya Allah Segala puji bagiMu ya Allah sebanyak-banyaknya ya
Allah. Ya Allah, Maha Suci Engkau di pagi dan petang ya Allah.”

“Ya Allah ku hadapkan wajahku kepadaMu Tuhan yang menjadikan langit
dan bumi dengan benar-benar lurus dan berserah kepadaMu ya Allah. Ya
Allah, aku ini bukan dari kalangan orang-orang yang musyrik ya Allah.”

“Ya Allah sesungguhnya ya Allah, solatku ya
Allah, ibadahku ya Allah,
hidupku ya Allah, matiku ya Allah adalah hanya untukMu ya Allah.”

“Ya Allah, tidak ada sekutu bagiMu ya Allah, dan aku diperintahkan
untuk tidak menyukutukanMu ya Allah dan aku ini dari golongan orang yang berserah diri.

8. Kemudian, saya terus memujiNya dalam Al-Fatihah. Sebuah lagi skrip hadiah dari Allah untuk kita berkomunikasi denganNya. Kita
berkomunikasi di dalam bahasa arab namun kita faham yang sedang kita
komunikasikan dengan Allah adalah….

“Ya Allah, Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan syaitan yang terkutuk ya Allah.”

“Ya Allah, Dengan namaMu ya Allah Tuhan Yang Maha Pemurah dan
Penyayang ya Allah”.

“Ya Allah, Segala puji bagiMu Tuhan yang memelihara segala alam ya Allah. Engkaulah yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang ya Allah.
Engkaulah raja yang menguasai hari pembalasan ya Allah.

Ya Allah…. kepadaMu-lah kami sembah Ya Allah .. dan kepadaMu-lah kami
mohon pertolongan ya Allah. (saya selalu tidak mampu menahan kesayuan tika saat ini. Saya sangat rindu padaNya hingga seluruh tubuh ini bergetar)

Tunjukilah kami jalan yang lurus ya Allah. Jalan mereka yang telah
Engkau beri nikmat ya Allah, bukan jalan yang Engkau murkai dan bukan jalan yang sesat ya Allah.”

ALLAHUKABAR indahnya solat. Ini baru selesai Al-Fatihah.

9. Kemudian kita baca surah yg mudah & kita fahami.

10. Diamlah sejenak sblm kita rukuk. Tuqmaninah sebentar. Sedarilah kita rukuk utk hormat & memuji Allah.

11. Lalu rukuklah. Namun diam dahulu. Rukunnya adalah rukuk bukan bacaan rukuk. Diamlah namun sedar & berterima kasih pada Allah. Terima kasih yg dtg dari hati ini.

Lalu ketika ini pujilah Allah dengan benar. Pujilah Allah dari hati.
Bukan bacaan sekadar dari bibir semata2.

” Ya Allah, Maha SuciMu Tuhan yang Maha Agung ya Allah.”

Selepas pujian pertama… diam lagi… rukuklah dgn benar disamping fizikal kita benar2 rehat. Tulang2 kita kembali kepada tmptnya. Darah mengalir ke otak krn kedudukan otak sama dgn jantung.

Pujilah lagi untuk seterusnya hingga 3 kali.

12. Bangunlah dgn perlahan, dengan hormat dalam setiap pergerakan
solat. SEDARlah terus bahawa kita sedang bertemu dengan Allah. TUHAN..bukan bos, bukan menteri, bukan kawan-kawan, bukan mak ayah….tetapi Allah…. TUHAN yg menjadikan kita & tempat kita kembali. Allah..

Iktidal… diam sebentar (tuqmaninah) lalu nyatakan pada Allah….

“Ya Allah, untukMu segala pujian ya Allah.”

Andai semuanya milik Allah segala pujian, adakah pujian milik kita?
siapa kita yg sering ingin dipuji?
Siapa kita yg sering kecewa ketika orang lain tdk memuji kita?
Siapa kita?…. Astaghfirullah.

13. Sujud….. Diamlah sebentar. Sedarlah ketika sujud ini, jasad ini kembali kpd asalnya yakni tanah. Kita tdk ada apa2nya lagi.
Segala pujian adalah milik Allah. Kita ini tiada apa2nya. Kita
mengharapkan redha Allah semata2.

Sujudlah…
sedarlah Allah…
lalu pujilah Allah….

“Ya Allah, Maha SuciMu Tuhan yang Maha Tinggi ya Allah”
Diamlah sebentar untuk pujian kedua & ketiga agar benar2 pujian itu dari hati kita dlm kesedaran padaNya.

14. Kemudian duduklah dgn penuh tunduk & mengharap padaNya.
Mohonlah satu persatu. Bukan membaca dgn laju…. tetapi mohonlah… mohonlah. Diri kita sgt memerlukan kasih sayang daripadaNya.
“Ya Allah, ampunilah aku ya Allah”
“Ya Allah, rahmatilah aku ya Allah”
“Ya Allah, cukupkanlah segala keperluanku ya Allah”
“Ya Allah, angkatlah darjatku ya Allah” (angkat darjat bukan naik jawatan, jadi kaya raya, jadi terkenal, sentiasa dipuji. Bukan..bukan.
Angkat darjat adalah agar Allah melindungi maruah kita. Tdk
mengaibkan kita. Andai Allah mengaibkan segala kejahatan &
kemaksiatan kita…. Allahurabbi… tdk tertahan utk mampu terus hidup).
“Ya Allah, Murahkan rezekiku ya Allah”  
“Ya Allah, bukakan pintu hatiku untuk hidayah/petunjukMu ya Allah”
“Ya Allah, sihatkanlah aku ya Allah”
“Ya Allah, maafkanlah aku ya Allah.”
Andai ini dibaca dgn baik, Allahhurabbi…sujud seterusnya pasti akan lbh berserah kita padaNya.
****
Jika ini dpt didirikan dgn baik,
nikmatilah sendiri keindahan
solat. Betapa nikmatnya solat & nikmatnya solat kita tdk pernah
sama sejak kita  mendirikannya dulu hga sekrg. Bahkan nikmat solat ini semakin meningkat dari satu waktu ke waktu yang lain.

Dulu saya tertanya2 bgmna mrk yg dekat dgn Allah
sentiasa menunggu2 waktu solat.

Allahurabbi…. ketika menikmati nikmatnya solat… barulah kita faham mengapa solat itu sering ditunggu2...
Subhanallah, Alhamdulillah, Allahuakbar.

Dipetik Dari Grup Telegram